Tuesday, October 25, 2011

Tidak seperti film fiksi yang memiliki skenario, seperti yang disebut diatas, film dokumenter baru bisa dibentuk di editing. Untuk itu seorang editor bersama sutradara dan penulis skenario diharuskan menonton semua hasil shooting. Setelah itu kita bisa memulai editing di atas kertas, menentukan bentuk yang kita inginkan. Sementara kita melakukan ini, proses capture / digitize bisa dilakukan.
Istilah Teknis Editing
Metode Editing
Terbagi menjadi 2, yaitu CUT dan TRANSISI
CutProses pemotongan gambar secara langsung tanpa adanya manipulasi gambar
TransisiProses pemotongan gambar dengan menggunakan transisi perpindahan gambar
Optical Effect secara garis besar terbagi menjadi 3, al:
  1. Wipe, perpindahan gambar dengan menggeser gambar lainnya. Wipe meliputi banyak transisi, antara lain wipe, slide, dll.
  2. Fade, gambar secara perlahan muncul atau menghilang. Fade meliputi fade in, fade out dan dissolve.
  3. Superimpose, dua gambar atau lebih yang muncul menumpuk dalam satu frame.
Dengan adanya teknologi komputer, transisi tidak lagi didasari oleh perpindahan gambar. Kita bisa menggunakan transisi berdasar elemen/bagian dari gambar, baru kemudian disambung dengan bagian lain dari gambar tersebut sampai gambar tersebut menjadi utuh.
TIPSPergunakan transisi sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai. Penggunaan transisi secara berlebihan dan tidak tepat akan memberi kesan yang tidak baik bagi film kita.
Cut terbagi menjadi 2, al:
  1. Match Cut, penggabungan 2 shot yang saling berkesinambungan
  2. Cut Away, penggabungan 2 shot yang sama sekali berbeda
Dalam film fiksi, match cut secara mutlak wajib dilakukan. Match cut memungkinkan sebuah film yang terdiri dari banyak shot yang terpotong-potong, seolah-olah bagaikan rangkaian gambar yang mengalir tanpa terasa adanya potongan.
Hal-hal yang harus diperhatikan agar terciptanya match cut:
  1. Matching the look menyamakan arah pandang tiap2 subyek pada tiap2 gambar yang disambung.
  2. Matching the position menyamakan letak/posisi obyek pada tiap2 gambar yang disambung.
  3. Matching the movement menyamakan arah gerak subyek pada tiap2 gambar yang disambung.
Apabila kita mengabaikan ketiga hal diatas, maka akan terasa ada loncatan (jumping) dalam penggabungan gambar yang kita lakukan. Dengan memperhatikan match cut, maka akan tercipta adanya Continuity Editing.
Dalam film dokumenter, karena penanganannya berbeda dengan film fiksi seperti yang sudah di atas, continuity editing tidaklah mutlak dilakukan. Fungsi editing dalam dokumenter lebih mengarah ke cutting to continuity, editing dilakukan untuk kesinambungan bercerita, bukan kesinambungan antar shot.

0 comments :

Post a Comment